Senin, 09 April 2012

Pangsi Depok Terancam Bubar..
21 April 2012 15:10
BEJI, MONDE: Baru lima bulan terbentuk, kepengurusan Paguyuban Seni (Pangsi) Kota Depok terancam dibubarkan.
Informasi yang masuk ke meja Redaksi Monde, kemarin, pemicu keretakan antarpengurus Pangsi Depok ini karena Ketua Umum Pangsi Depok, Mandra, menyudutkan salah seorang pengurus dalam sebuah acara kesenian, beberapa waktu lalu.
Kabar keretakan antarpengurus paguyuban yang berdiri pada 18 Desember 2011 ini dibenarkan oleh Pendiri Pangsi Depok, Ir Nuroji.
Sebagai salah satu pendiri bersama Boy Manisah, Nuroji mengaku prihatin dengan konflik tersebut. Anggota DPR RI ini menilai, Mandra tidak becus mengemban amanah sebagai Ketum Pangsi Depok.
Nuroji melihat adanya perpecahan antara anggota dan pengurus, sehingga mereka terkesan tidak kompak dan terkotak-kotak. “Saya jadi sedih kalau inget Pangsi. Belum seumur jagung, kok udah kayak gini. Terpecah-belah, nggak kompak,” keluh Nuroji kepada Monde.    
Menurut dia, tujuan Pangsi Depok yang ingin membangkitkan dan mempersatukan semua seniman tradisional di kota ini terancam gagal.
“Mandra itu bukan mempersatukan para anggota, tapi malah memecah-belah. Bahkan ada kelompok yang dia sebut sebagai kutu busuk. Nah, ini kan sudah tidak sehat. Sebagai pemimpin, Mandra tidak boleh ngomong begitu,” bebernya.
Ditegaskan Nuroji, ocehan Mandra tersebut sangat tidak mendasar, tendensius, dan memfitnah. “Para anggota Pangsi Depok sebelumnya baik-baik semua. Tapi setelah itu, banyak anggota dan pengurus yang tidak dapat undangan kalau Pangsi ada kegiatan. Nah, inikan namanya memecah belah anggota,” urainya.
Nuroji pun menyarankan agar anggota dan pengurus menunjuk pemimpin Pangsi Depok yang baru. Hal ini, kata dia, untuk mempersatukan kembali kepengurusan Pangsi Depok yang sempat retak. “Kalau mau maju, Pangsi Depok harus punya ketua yang baru. Selain mempersatukan anggota, upaya ini juga untuk memperjuangkan kepentingan anggota. Kalo nggak begitu, bubar aja…!” tandas Nuroji.(tdr)
 
Berita Radar online
Selasa, 27/03/2012 [11:21:17]
Seniman Kondang Betawi H Mandra
Beberapa Budaya Betawi Nyaris Punah
[Depok]
Keterangan Gambar : H.Mandra.(Ist)
Depok,Radar Online
Seniman kondang betawi H Mandra selaku Ketua Umum Paguyuban Seni (Pangsi)Minggu (25/3/2012) berkesempatan menghadiri deklarasi Pangsi kota Depok. Acara deklarasi Pangsi yang di pusatkan dihalaman Kantor Kelurahan Maruyung Kecamatan Limo Depok itu dihadiri pula oleh Camat Limo, Drs. Eri Sumantri.Dalam kesempatan itu Mandra mengatakan, kehadiran Pangsi sanggar Irama Jaya Depok yang berseragam hitam bukan untuk menjadi jagoan kampung. Melainkan hanya menjunjung tinggi seni budaya Betawi.

“ Saya berharap agar Sanggar Irama Jaya, di Maruyung di kota Depok, dibawah Pimpin Drs.H Rian, mengembalikan dan melestarikan seni budaya Betawi melalui Sanggar Irama jaya ini,” kata Mandra.

Dia juga merasa bangga, karena masih ada generasi betawi yang peduli bertekad untuk melanjutkan kembali budaya betawi dan pelestarian Seni budaya melalui Sanggar irama jaya.

Mandra berharap pengurus Pangsi kota Depok mampu melahirkan generasi berikutnya, agar budaya Betawi tetap jaya di daerahnya sendiri.

“ Kita jangan hanya menjadi penonton daerah kita sendiri, tetapi membangun mengangkat kembali budaya seni melalui Sanggar irama jaya,” kata Mandra.

Mandra mengungkapkan, ada beberapa budaya betawi yang nyaris sudah jarang di tampil di tengah masyarakat, akibat terpengaruh budaya dari luar. Diantaranya adalah lenong, panca silat, Seni Tari Budaya Betawi dan groom.

“ Saya sangat berharap pengurus pangsi sanggar Irama Jaya Depok, mampu mengembalikan budaya khas betawi. Siapa lagi kalau bukan warga betawi sendiri yang melestarikan budayanya,” ajak Mandra menyemangati.

Ketua Pangsi sanggar Irama Jaya Depok Drs.H Rian mengatakan di kelurahan Meruyung penduduknya mayoritas adalah penduduk Betawi asli. Kehadiran sanggar Irama jaya, akan memberikan kempatan para anak remaja dii usia 5 tahun hingga remaja untuk mengembangkan bakatnya melalui sanggar ini.

“ Anak remaja yang memeliki potensi di bidang seni , bisa datang ke Sanggar Irama Jaya kelurahan Maruyung Depok. Kita mengembalikan budaya betawi agar jangan sampai budaya betawi hilang akibat pengaruh budaya dari luar,” ujar Rian. (Abdul Azis/Asp.N)


Monitor Depok
Mandra Resmiklan Deklarasi Sanggar Irama Jaya
Rabu 28 Maret 2012


MERUYUNG, MONDE : Ketua Umum Paguyuban Seni (Pangsi) Kota Depok Mandra, Minggu (25/3) didaulat meresmikan deklarasi seni tradisional Gambang Kromong Sanggar Betawi Jaya yang dihelat di arena lapangan voli di RT 03/08 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia Deklarasi sekaligus Pengurus Sanggar Seni Betawi Irama Jaya, Yaya Sumarya mengatakan, deklarasi seni tradisional gambang kromong dan sejumlah seni budaya lainnya yang dikelola oleh Sanggar Seni Betawi Irama Jaya merupakan titik awal kembangkitan kembali popularitas budaya Betawi yang selama ini terkesan mati suri.
“Pendeklarasian Sanggar Seni Betawi Irama Jaya ini merupakan cermin kebangkitan kembali kiprah budaya Betawi yang selama ini nyaris tenggelam di tengah pengaruh budaya asing. Oleh sebab itu kami berharap dengan di deklarasikannya sanggar ini, kiprah budaya betawi akan kembali bersinar,” kata Yaya.
Dikatakan dia, untuk menarik minat generasi muda pihaknya melakukan sejumlah modifikasi penyajian tampilan. Sebelumnya, tampilan yang masih tradisional, diubah menjadi pola modern. Hal ini tenyata sangat ampuh membangkitkan gairah para pelaku seni tingkat pemula untuk lebih dalam lagi mengetahui perannya dalam mengembangkan seni budaya Betawi.
Sementara itu, Ketua Sanggar Seni Betawi Irama Jaya Rian HM menjelaskan, meskipun baru sekarang ini diresmikan, namun keberadaan sanggar seni yang mengelola berbagai jenis seni diantaranya Lenong, Gambang Kromong, Pencak Silat (Palang Pintu), Seni Tari, Marawis dan sejumlah jenis seni lainnya ini sudah lama eksis dengan melibatkan lebih dari 60 pelaku seni yang siap tampil.
Dalam kesempatan itu Mandra menyambut baik keberadaan Sanggar Seni Betawi Irama Jaya. “Saya berharap, ke depannya nanti akan semakin banyak lagi anak muda yang berminat menggeluti seni budaya Betawi,” pungkas Mandra. (ast)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar